cursor

Rabu, 25 Januari 2012


foto


Badai Matahari Sudah Lewat Masa Kritisnya  

TEMPO.CO, Jakarta - Badai matahari yang menghantam Bumi sejak 23 Januari 2012, kini sudah melewati masa kritisnya. Menurut peneliti matahari dari Institut Teknologi Bandung, Dhani Herdiwijaya, masa gangguan badai matahari sudah lewat.

"Waktunya hanya beberapa jam. Yang paling kena pengaruh itu di kawasan utara Bumi seperti kutub," ujar dia ketika dihubungi, Rabu, 25 Januari 2012.

Badai yang memancarkan gelombang kejut sejauh 150 juta kilometer ini terjadi pada 23 Januari 2012, tepat saat Imlek dirayakan. Saat badai, gelombang kejut dari matahari ini menyebar melalui Merkurius, Venus, Bumi, lalu menyebar ke planet-planet selanjutnya. "Jadi relatif singkat saja di Bumi, numpang lewat," kata Dhani.

Nah, selama dia memancar, biasanya terjadi pula Ejeksi Massa Korona, yaitu lontaran massa dari korona matahari, terutama proton, dengan kecepatan tinggi. Ejeksi Massa Korona inilah yang bisa menyambar satelit komunikasi atau sampah-sampah antariksa yang berada di luar orbit Bumi.

Menurut Dhani, seharusnya tidak ada dampak yang terasa bagi Indonesia. Soalnya, selain tidak terlewati jalur ledakan, satelit komunikasi selama ini juga tidak terganggu. Tapi, untuk memastikan dampak tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah memiliki alat detektor.

Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, yang dihubungi terpisah, mengakui bahwa dampak tersebut sudah lewat. "Ya, dampak badai 23 Januari sudah lewat, efeknya sedang dikaji," kata dia.

Thomas menuturkan, dampak badai matahari hanya terjadi selama beberapa jam. "Saat partikel lewat Bumi, setelah itu normal kembali," kata dia. Sebelumnya, melalui blog yang beralamat tdjamaluddin.wordpress.com, Thomas menulis sejumlah dampak badai yang bisa mengganggu Bumi.

Badai matahari, tulis dia, berpotensi mengganggu operasional satelit, seperti satelit komunikasi. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon seluler, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya. Tetapi biasanya para operator satelit sudah mengantisipasinya.

Dampak lainnya adalah gangguan pada ionosfer yang akan mengganggu komunikasi radio HF/gelombang pendek yang biasa digunakan oleh komunikasi jarak jauh, termasuk oleh siaran radio luar negeri seperti BBC, VOA, atau ABC. Navigasi berbasis satelit seperti GPS juga kemungkinan terganggu akurasinya.

Kamis, 12 Januari 2012

matahariku

tertutup sudah pintu, pintu hatiku
yang pernah dibuka waktu, hanya untukmu
kini kau pergi dari hidupku
ku harus relakanmu walau aku tak mau
* berjuta warna pelangi di dalam hati
sejenak luluh bergeming menjauh pergi
tak ada lagi cahaya suci
semua nada beranjak, aku terdiam sepi
** dengarlah matahariku suara tangisanku
ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku
ucapkan matahariku puisi tentang hidupku
tentangku yang tak mampu melakukan waktu

dengarkanlah kau matahariku
dengarlah matahariku suara tangisanku
ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku